Tempat yang sangat mengagumkan saat kita berumroh atau berhaji adalah Ka'bah yang terletak di Masjidil Haram, Makkah Al-Mukarromah. banyak para ilmuan dan para ahli astronomi yang meneliti keberadaan pusat manusia berkumpul ini.
Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit
Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, '
Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.'(QS ar-Rahman 55:33)
Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata 'qutr' yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter. Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit. Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka'bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi)
Dari sinilah terbuka fakta bahwa Ka'bah sangatlah 'Istimewa'. Diantara keistimewaan itu adalah:
Ka'bah merupakan titik sentral bumi, hal ini di buktikan dengan beberapa penelitian:
- Berdasarkan pengamatan DR Husein Kamaluddin, Kota Makkah Al-Mukarramah berada di puncak jantung dunia yang melintasi semua tepian benua. Hasil ini diperoleh ketika dia mempersiapkan penelitian penetapan arah-arah yang akurat ke kiblat dari beberapa kota utama di seluruh dunia dengan menggunakan komputer. Berikut sejumlah temuannya:
- Wilayah di sekitar Makkah Al-Mukarramah dibagi secara rapi dan teratur. Kota yang disucikan ini dianggap sebagai pusat bumi. Inilah salah satu sebab pengalihan kiblat dari Baitul Maqdis ke Makkah Al-Mukarramah.
- Kota Makkah terletak di pusat bumi. Allah SWT berfirman, “Demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) ‘umat pertengahan’, agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kalian (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.” (QS Al-Baqarah: 143).
- Garis bujur yang melintasi Kota Makkah seharusnya menjadi garis dasar penetapan waktu. Arnold Keysrling, seorang ilmuwan Barat, mengatakan garis bujur kota Makkah seharusnya menjadi garis penentuan waktu internasional sebagai ganti Greenwich
- Matahari berada tepat secara vertikal di atas Ka’bah sebanyak dua kali dalam setahun. Pada waktu itu, bayangan segala sesuatu mengarah ke arah kiblat.
Keajaiban posisi Ka’bah:
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 96-97).
Setelah mengukur sudut-sudut kemiringan Ka’bah pada 1410 H, seorang insinyur Arab Saudi, Muhammad Al-Mu’tazz, menyimpulkan bahwa poros bangunan Ka’bah yang menyambungkan antara Rukun Iraqi dengan Rukun Yamani menunjuk ke arah utara magnet disertai sedikit kemiringan pada arah timur yang diperkirakan sekitar 3,5◦.
Rukun Iraqi lebih condong ke arah utara, tepat ke arah Madinah Al-Munawwarah. Keberadaan Ka’bah yang terletak di tengah-tengah bumi menjadikannya sebagai kompas yang menuntun seluruh alam dalam derajat keimanan sekaligus materi. Rukun Iraqi yang menunjuk ke arah utara merupakan pembenaran terhadap firman Allah SWT pada ayat terdahulu.
Subhanalloh..
Berdasarkan pengamatan DR Husein Kamaluddin, Kota Makkah Al-Mukarramah berada di puncak jantung dunia yang melintasi semua tepian benua. Hasil ini diperoleh ketika dia mempersiapkan penelitian penetapan arah-arah yang akurat ke kiblat dari beberapa kota utama di seluruh dunia dengan menggunakan komputer. Berikut sejumlah temuannya:
- Wilayah di sekitar Makkah Al-Mukarramah dibagi secara rapi dan teratur. Kota yang disucikan ini dianggap sebagai pusat bumi. Inilah salah satu sebab pengalihan kiblat dari Baitul Maqdis ke Makkah Al-Mukarramah.
- Kota Makkah terletak di pusat bumi. Allah SWT berfirman, “Demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) ‘umat pertengahan’, agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kalian (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.” (QS Al-Baqarah: 143).
- Garis bujur yang melintasi Kota Makkah seharusnya menjadi garis dasar penetapan waktu. Arnold Keysrling, seorang ilmuwan Barat, mengatakan garis bujur kota Makkah seharusnya menjadi garis penentuan waktu internasional sebagai ganti Greenwich.
Berdasarkan pengamatan DR Husein Kamaluddin, Kota Makkah Al-Mukarramah berada di puncak jantung dunia yang melintasi semua tepian benua. Hasil ini diperoleh ketika dia mempersiapkan penelitian penetapan arah-arah yang akurat ke kiblat dari beberapa kota utama di seluruh dunia dengan menggunakan komputer. Berikut sejumlah temuannya:
- Wilayah di sekitar Makkah Al-Mukarramah dibagi secara rapi dan teratur. Kota yang disucikan ini dianggap sebagai pusat bumi. Inilah salah satu sebab pengalihan kiblat dari Baitul Maqdis ke Makkah Al-Mukarramah.
- Kota Makkah terletak di pusat bumi. Allah SWT berfirman, “Demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) ‘umat pertengahan’, agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kalian (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.” (QS Al-Baqarah: 143).
- Garis bujur yang melintasi Kota Makkah seharusnya menjadi garis dasar penetapan waktu. Arnold Keysrling, seorang ilmuwan Barat, mengatakan garis bujur kota Makkah seharusnya menjadi garis penentuan waktu internasional sebagai ganti Greenwich.
0 Response to "Wonderful Place of Umra and Hajj"
Posting Komentar