IHRAM


Pengertian Ihram
Menurut bahasa :  berasal dari kata أحرم يحرم إحراماً yaitu terlarang atau tercegah.
Menurut istilah: Niat untuk mengerjakan haji atau umroh bagi kaum muslimin yang hendak menunaikan “Ibadah Haji ataupun Umroh” ke Tanah suci Mekah. Dengan menggunakan pakaian Ihram yaitu pakaian putih yang disebut juga pakaian suci. Ihram bagi pria adalah pakaian yang bersifat unik dan spesifik karena tidak boleh dijahit. Cara memakainya dililitkan ke sekeliling tubuh. Mengenkan pakaian ihram merupakan pertanda ibadah haji mulai dilakukan.
Dinamakan “ihram” karena dengan berniat masuk ke dalam pelaksanaan ibadah haji atau umrah, seseorang dilarang berkata dan beramal dengan hal-hal tertentu, seperti jima’, menikah, melontarkan ucapan kotor, dan lain-sebagainya.
Seseorang yang memutuskan untuk berhaji atau berumroh, berarti ia memutuskan untuk meninggalkan jabatan yang membuat sibuk sepanjang waktu, ditinggalkan bisnis yang meraih keuntungan materi yang tidak terhitung, menuju rumah Alloh yang berupa tumpukan batu persegi empat. Jika dilihat tidak ada keistimewaan apa-apa di rumah itu. Tapi itulah rumah dambaan setiap mulsim, belum puas rasanya sebelum mengunjungi Baitulloh itu, sehingga rela meninggalkan rumahnya yang mewah, pakaian yang indah, dan keluarga yang dicintainya. Melepas semua atribut, gelar, titel, yang selalu melekat pada dirinya dan menjadi kebanggaan sosial.
Berdasarkan ini, jelaslah kesalahan pemahaman sebagian kaum muslimin bahwa ihram adalah berpakaian dengan kain ihram, karena ihram adalah niat masuk ke dalam haji atau umrah, sedangkan berpakaian dengan kain ihram hanya merupakan satu keharusan bagi seorang yang telah berihram.

Hikmah Pakaian Ihram
Pakaian ihram laki-laki terdiri dari dua lembar kain yang tidak berjahit. Warna tidak menjadi prinsip, tetapi yang menjadi prinsip adalah tidak berjahitnya pakaian ihram. Hal ini dimaksudkan pemakainya supaya melepaskan diri dari sifat-sifat buruk yang melekat pada dirinya, seperti merasa bangga, suka pamer kemewahan, sombong atau takabur. Betapapun mahalnya bahan pakaian, kalau hanya diselendangkan saja pada badannya tidak akan mempunyai nilai kemewahan, tetapi jika sudah dijahit (misal kemeja atau jas) barulah mempunyai arti untuk sebuah kemewahan.
Tujuan lebih jauhnya adalah menimbulkan rasa merendahkan diri dan hina dihadapan Alloh SWT dan rasa tidak memiliki apapun serta kekuatan apapun bagaikan bayi yang hanya dikenakan kain yang tidak berjahit. Pakaian ihram mengingatkan pemakainya bahwa ketika lahir tidak seutas benangpun yang lekat di badannya dan kelak ketika meninggalkan dunia maka pakaian yang melekat di badannya hanya kain putih yang tak berjahit sebagai pembungkusnya.

Cara menggunakan kain ihram 
Ihram Laki-laki
1.      Lakukan mandi besar/ junub dan diniatkan mandi berihram.
2.      Pilih kain yang lebih tebal dan lebih panjang untuk digunakan pada bagian bawah dibanding untuk bagian yang atas.
3.      Lepas semua pakaian dalam (ingat bahwa tidak ada pakaian yang terjahit)
4.      Saat ingin memulai mengenakan kain ihram, posisi kaki dibentangkan (jangan terlalu lebar) kira-kira saat kita membentangkan kaki, aurat masih tertutup
5.      Balut badan dengan kain ihrom dengan batas diatas pusar dan panjangnya tidak menutupi mata kaki (batasan aurat laki-laki), boleh kenakan ikat pinggang haji untuk mengencangkan penggunaan kain ihram bagian bawah. (gambar 1-3)
6.      Untuk kain yang menutupi bagian atas, ikuti gambar berikut: (gambar 4-6)

Ihram Perempuan
Bagi perempuan, tidak ada pakaian khusus untuk berihram. Syaratnya adalah menutup aurat (batas aurat terpenuhi dan tidak membentuk lekuk tubuh) dan tidak bertujuan untuk Tabarujj (bersolek). Ketika ihram perempuan tidak dilarang secara mutlak untuk mengenakan penutup wajah dan tangan. Akan tetapi, yang dilarang adalah menggunakan cadar dan sarung tangan.


Sumber:
Hikmah Ibadah Haji yang dikeluarkan Departemen Agama RI
Fiqih haji dan umroh yang di publikasikan oleh almanhaj.or.id
Kamus bahasa Arab

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "IHRAM"

Posting Komentar