Sejarah
Munculnya Zam-zam
Lalu Hajar berkata, “Apakah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
menyuruhmu melakukan hal ini?” Nabi Ibrahim berkata, “Ya.” Hajar berkata, “Jika
demikian pastilah Allah Subhanahu
wa Ta’ala tidak akan menyia-nyiakan kami.” Kemudian Hajar kembali
ke tempat Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim pun terus berlalu, hingga ketika ia
sampai di Tsaniyah yang ia tidak melihatnya lagi, ia menghadap ke Baitullah,
kemudian mengangkat kedua tangannya seraya berdoa:
“Ya
Tuhan kami! Sesungguhnya aku menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanam-tanam di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati, Ya
Tuhan Kami! Yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah
hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezki dari
buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)

Di saat ia masih melemparkan pandangannya
dari atas Marwa, ia mendengar suara, lalu berkata pada dirinya, “Diam!”
kemudian ia diam, ternyata ia mendengar suara lagi. Lalu ia berkata, “Engkau
telah memperdengarkan suaramu! Apakah engkau dapat menolongku?” Tiba-tiba ada
malaikat di tempat zam-zam, lalu malaikat tersebut menggali tanah dengan
sayapnya, hingga muncullah air. Lalu Hajar memagari air tersebut dengan pasir
agar terkumpul dan menciduk air dengan tangannya lalu memasukkannya ke dalam
kendi. Mata air itu meresap ke dalam tanah setelah diciduk.
Lalu Hajar minum dan menyusui anaknya. Lalu
malaikat berkata kepadanya, “Jangan engkau merasa disiakan, karena sesungguhnya
di sini akan ada Baitullah yang nantinya dibangun oleh anak inid an bapaknya,
dan sesungguhnya Allah Subhanahu
wa Ta’ala tidak akan menyia-nyiakan keluarganya.”
Zam-zam
dan Penelitiannya
Seperti dimuat situs Saudi Gazette, melalui penelitian kimia dan fisika dalam air zamzam, Dr Hamdi Saif dari Alexandria University bahkan menyimpulkan, zamzam adalah air terbaik di permukaan bumi. Zamzam memiliki keseimbangan elektrolit yang sempurna, juga mineral esensial yang sangat baik lagi penting bagi kesehatan. Ia juga sangat alami dan murni, bebas dari satu pun mikroorganisme patogen. "Air zamzam sangat membantu dalam pengobatan pengobatan penyakit ginjal dan jantung, masalah mata, migrain, dan sejumlah kondisi kronis lainnya," kata Dr Saif.
Telah lama air zamzam dianalisis di banyak laboratorium di Arab juga Eropa. Dibandingkan dengan air botolan dari mata air di sejumlah negara. Hasil analisanya, "tak seperti air lainnya, zamzam mengandung kalsium, magnesium, dan fluorida. Ini adalah kandungan unik dan khusus yang membuat zamzam memiliki khasiat untuk menyegarkan kembali para jamaah yang kelelahan." Dan hebatnya, zamzam tak mengenal kadaluarsa, meski harus hati-hati dengan kontaminasi wadah atau lokasi penyimpanannya. "Zamzam 100 persen alami, tidak ada klorin di dalamnya, juga tidak diolah secara kimia dengan cara apapun."
Senada, peneliti Puslit Geoteknologi LIPI, Robert M. Delinom mengatakan, air zamzam memiliki kandungan mineral yang lebih dibandingkan dengan air tanah pada umumnya. Salah satunya, dipengaruhi lingkungan geologis dan cuaca. Robert memaparkan kondisi sekitar Mekkah yang tidak banyak air hujan, cuaca yang panas mengakibatkan terjadinya penguapan mineral yang terkonsentrasi dalam air. Sehingga lebih berkhasiat. "Lebih menyehatkan badan, energinya lebih, memberikan nutrisi pada tubuh."
Sumber:
1.
Sains
di balik misteri keistimewaan air zam-zam. 2012. Diambil dari
teknologi.news.viva.co.id
2.
Hikmah
ibadah haji. 2005. Departemen Agama RI
3.
Rahasia
keajaiban air zam-zam. 2013. Diambil dari www.alhidayah-medic.com
4.
Telaga
Air Zam-zam. 2012. Diambil dari kisahmuslim.com
0 Response to "The Miracle of Zam-Zam, Part 1"
Posting Komentar